Kenaikan Harga BBM Pilihan Keliru


Kenaikan Harga BBM Pilihan Keliru

OLEH: RAHMAT HIDAYAT

Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April mendatang bukanlah hal yang tepat. Belajar dari pengalaman di tahun 2005, Pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 130%, dari semula Rp 1.800,- naik menjadi Rp 2.400,-. Kebijakan tersebut memicu kenaikan harga kebutuhan pokok secara umum, dikarenakan BBM merupakan faktor produksi yang dapat dikategorikan sebagai cost atau biaya. Pada tahun 2005 kenaikan BBM meningkatkan laju inflasi sebesar 7% mengakibatkan bertambahnya penduduk miskin sebesar 4,4 juta jiwa.
Buruknya pengelolaan sumber daya serta regulasi migas pro asing menyebabkan harga BBM yang harus dibayar masyarakat menjadi sangat mahal.
... regulasi migas pro asing menyebabkan harga BBM yang harus dibayar masyarakat menjadi sangat mahal...
Menurut syariat Islam, BBM termasuk kepemilikan umum dan tidak boleh diprivatisasi atau dimiliki oleh individu. Dalam hadits riwayat imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: “Orang muslim berserikat pada tiga hal: api, air, dan padang rumput.” BBM termasuk Energi yang seharusnya pemerintah kelola dengan baik untuk kepentingan rakyatnya.
Kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) juga tidak akan meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat dan mengentaskan kemiskinan, karena pendapatan meningkat tidak diimbangi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang merangkak naik. Saatnya sistem ekonomi dikelola dengan Syariah Islam, rakyat makmur, sejahtera tanpa hutang yang membebankan negara. [voa-islam.com]

Pemerintah Subsidi BBM? Penipuan! dan Haram dalam Islam Liberalisasi Migas

26 03 2012
1. gonjang-ganjing kenaikan BBM kembali menggema, kita lihat banyak reaksi bermunculan dimana-mana, tanda ketidakpuasan pada pemerintah
2. maklumlah, rencana kenaikan BBM ini membarengi rencana kenaikan TDL 10% pula pada awal April 2012, rakyat yg selama ini susah, bertambah
3. ada beberapa alasan pemerintah menaikkan BBM, yg paling getol katanya “subsidi BBM terlalu banyak dan dinikmati malah oleh orang kaya”
4. bila alasannya adalah subsidi, dan pemerintah kata “seharusnya subsidi ini bisa dipakai membangun sektor lain” maka ini adl akal bulus
5. karena pada faktanya, tak pernah ada pembangunan yg dirasakan kecuali sangat sedikit sekali, ambil contoh jalan raya yg tak pernah laik
6. bila dikata pemerintah merugi krn subsidi tll besar, inipun penipuan dan jg pengakuan bhw pemerintah adl perusahaan, bukan pelayan rakyat
7. semua alasan pemerintah untuk menaikkan BBM adl mengada-ada, dan tak pernah ada, penipuan untuk menutupi alasan hakikinya
8. hakikat kenaikan BBM ini sebenarnya adl liberalisasi ekonomi dlm sektor migas, yg merupakan kesepakatan dgn IMF pd 1997
9. dan liberalisasi ekonomi ini tmsk 1 diantara 4 poin kesepakatan dgn IMF yaitu 1) hilangkan campur tangan pemerintah
10. 2) privatisasi (swastanisasi) 3) liberalisasi (hilangkan proteksi dan subsidi) dan 4) memperbesar masuknya investasi asing
11. sederhananya, IMF minta agar Indonesia menjual negara dan penduduknya ke tangan asing, meminta rakyat bersaing dgn perusahaan raksasa
12. hasil akhirnya sudah bisa kita tebak, pengerukan besar2an kekayaan kaum Muslim, dan penjajahan secara ekonomi kepada kaum Muslim
13. terang sudah, alasan naiknya BBM krn “harga minyak dunia naik” hanya dibuat2, nyatanya itu sudah jadi kesepakatan dgn IMF sejak 1997
14. dalam Islam, amalan seperti ini adl haram, krn Allah memerintahkan agar kaum Mukmin tak boleh dikuasai oleh kaum kafir
15. selain itu, Islam telah menggariskan bahwa barang tambang termasuk minyak, bukanlah milik negara melainkan milik ummat seluruhnya
16. sabda Rasul: “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal; air, padang rumput dan api (energi/barang tambang)” (HR Abu Dawud, Ahmad)
17. artinya, pemerintah tak boleh menghargai minyak yg tersimpan di bumi kaum Muslim dgn harga dunia, yg naik seiring naiknya harga dunia
18. dalam Islam, harga minyak yg diambil oleh pemerintah di bumi Muslim adalah 0$ karena kepemilikannya teruntuk ummat seluruhnya
19. dan sebenarnya yang dikatakan “pemerintah mensubsidi BBM, sebenarnya tak pernah ada, malah pemerintah diuntungkan, bukan subsidi
20. coba kita sejenak berpikir, Indonesia itu negara plng repot, harga minyak dunia naik dia susah, harga minyak dunia turun diapun susah
21. harusnya kl pemerintah bilang dia subsidi minyak, dia hepi dong kalo harga minyak turun, tapi dia susah juga krn ktny eksportir minyak
22. lha kalo eksportir minyak harusnya kan hepi kalo harga minyak dunia naik, tapi Indonesia nggak, aneh kan? akal bulus aja tuh naik BBM
23. sy coba share apa yg dimaksud “subsidi” oleh pemerintah, begini ceritanya,
24. pemerintah anggap minyak kita sama seperti harga dunia, taruhlah skrg 120$/barel dan biaya produksi sampe jd BBM 10$/barel
25. jadi harga minyak seharusnya = (120$/barel + 10$/barel x Rp. 9000/1$) : 159 lt/barel (1 barel = 159 lt) = Rp 7.358 / liter
26. nah, jadi krn sekarang pemerintah jual Rp. 4500/lt jadi dia klaim udah rugi krn subsidi sebesar Rp. 2858/lt (rugi? emang perusahaan?)
27. pdhl kejadiannya gak bgt, sebenarny nilai minyak yg diangkut dari tanah kita sendiri adl 0$/barel (kan punya sendiri, gak beli ini)
28. jd harga minyak sebenernya = (0$/barel + 10$/barel x Rp. 9000/1$) : 159 lt/barel = Rp. 566 / liter (hah? serius? >> bener kok)
29. jadi sebenernya rakyat Indonesia sudah subsidi pemerintah 4500 – 566 = Rp. 3936/liter >> bukan pemerintah yg subsidi kita
30. emang mungkin harga minyak semurah itu? >> mungkin banget, coba cek gambar ini >>
31. memang harga BBM di Indonesia lbh mending dr jepang yg Rp. 9292/lt >> tp inget, jepang gak punya minyak, dan coba liat GNP nya!
32. harga Rp. 9292/lt affordable bg org jepang yg kaya2, indonesia GNP-nya seupil mau dihajar lagi sama kenaikan BBM >> *tepokjidat capede!
33. jadi dear tweeps, dari segi logika kenaikan BBM ini adl penipuan, dan dari sudut pandang Islam ini adalah keharaman yg besar
34. di zaman Rasulullah dan Khulafaurrasyidin, fungsi pemimpin adl pelindung ummat, Rasul katakan “Imam laksana perisai”
35. di zaman kapitalisme, pemerintah berubah jd broker penjajah yg menjual kekayaan ummat, dan menguntungkan dirinya sendiri
36. di masa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin serta Khilafah Islam, ummat terjamin terpenuhinya keperluan pokok, dgn hukum syariat Allah
37. di masa ini, saat kapitalis merajalela, ummat-lah yang harus menjamin keperluan pokok pemerintah, bahkan keperluan mewahnya, pesawatnya
38. maka kenaikan BBM ini bukan hanya harus ditolak, namun kita pun harus menyadari, ini akan selalu terjadi selama kapitalis sistemnya
39. karena itu haruslah kita serukan, hanya syariat Islam yg akan mengatur dengan adil, hanya Khilafah yg mampu kembalikan kebaikan ummat
40. disampaikan Rasul “seorang imam (khalifah) adl pengatur urusan rakyat dia dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya” (Mutafaq alaihi)
41. hanya syariah dan khilafah yg mampu menghapuskan kedzaliman dan mengangkat penjajahan, dan itu adalah tuntutan iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar